Postingan

Rinai pada Bumi

Cerpen NiaRosniza Andaikan kau tahu kepergianmu seperti belati menyayat di dadaku, hingga membekas sampai kini, rinduku padamu hanya tinggal seperti api, padam lalu hilang. Aku tak bisa lagi berjaga melihat senyuman itu lagi, sekarang kau tinggalkan jejakmu di dermaga yang penuh kebisuan. Setiap malam tak ku dengar lagi suaramu, bagiku sekarang kau seperti dermaga tanpa sampan. “Aku ingin membuat sebuah pengakuan”menengadah pada bulan “Jika kau kembali, lalu memberiku setangkai mawar, akanku kutuk mawar itu menjadi ular, seperti pintamu kau ingin mati di depan mataku bukan?” Seperti sebelumnya, kau berbisik di telingaku bahwa kau akan menjadikanku perempuan terbahagia bak Ratu di sebuah kerajaan. Lalu menjemputku dengan kereta kencana seperti dongeng katamu, dan jika aku dalam bahaya kau akan siap mati di depanku. Terkadang ada saat semua terasa sulit, dunia terasa sesak, rindu yang tak tersampaikan. Kemana lagi aku harus menepi, tanpa kau aku tidak akan menjadi aku ,seakan – a...